Malam yang sepi dan angin yang menusuk tulang
Suara yang berbisik dalam bayangan malam
Cahaya malu-malu yang mulai menampakan dirinya
Dan kata yang berbicara tentang kebebasan cinta
Jika Tuhan menciptakan cinta dan kebebasan
Maka bagaimana kita tahu hal mana yang bisa kita cintai
Dan hal mana yang harus tetap bebas dan tak bisa diganggu gugat
Kebebasan!
Hanya gemerincing kebodohan untuk peradaban kita
Hanya mereka yang terikat yang paling paham arti sebenarnya
Cinta!
Sebatas untaian kata untuk sebuah hasrat yang tersirat
Hanya mereka yang ditinggalkan yang tau tentang kebenarannya
Sebuah ikatan seperti jalur kuantum yang dapat dipahami dari tiap momennya
Dan di tiap titik persimpangan, mereka saling bertemu
Aku paham sekarang, ikatan antara suara dan keributan adalah perjanjian
Semua ikatan adalah perjanjian, menunggu untuk ditebus
Dan ia bisa ditebus jika hanya satu ikatan bisa memahami yang lainnya
Hal seperti ini tak bisa dijelaskan dengan kata milikmu atau milikku, ini milik kita
Kita seperti keheningan antara nada, yang memegang kunci musik
Bagai musik yang keluar dari matanya, dan bernafas dari bibirnya
Dan kuakui hati dan hasrat wanita tetaplah sebuah misteri bagiku
Antara jarak dan kepercayaan tak memberikan perbedaan bagiku
Jarak seperti kedua jarum jam, yang berpisah dan bertemu dalam melodi waktu
Atau bumi dan bulan yang menjaga jarak, namun membuatnya tetap bersama
Kepercayaan seperti ketakutan atau cinta, memaksa untuk dipahami
Seperti kita memahami teori dan kerelatifan dan prinsip ketidakpastian
Saat seperti ini, aku bisa merasakan detak jantungmu sejelas aku merasakan detak jantungku
Dan aku tahu, perpisahan yang memeluk kita hanya sebuah ilusi
Tidak peduli seberapa besarnya hasrat cintaku untukmu
Takkan lebih dari sekedar butiran air di tengah samudera tak terbatas
Namun apalah arti samudra jika bukan dari jutaan butiran air?
Leave a Reply