untuk Bonco Pau Ohorella (Alm)
(1)
Sore itu, matahari seperti kembali menyelubungi dirinya dengan awan kelabu
(telfon berbunyi, “ada yang mau bicara denganmu”)
Berita apa yang kau bawa sore ini?
Jika itu merupakan suka, kenalkanlah ia dengan mekarnya senyuman
Jika itu adalah duka, bicaralah dengan tegarnya air mata
Bermil-mil jauhya, bumi kembali menepati janjinya dengan anak Adam dan Hawa
Satu lagi daun tua kembali meninggalkan ranting kehidupan
Daun yang bahkan tidak pernah tau tentang ranting yang melepasnya
(2)
Daun yang jatuh itu tidak pernah menyalahkan angin yang membawanya
Tidak pernah membenci ranting yang melepasnya pergi
Tidak tau akan bumi yang akan menyambutnya
Tapi bumi tidak pernah membuat janji dengan langit, siapa yang akan dia sambut
Ia akan menerima kembali setiap daun yang jatuh padanya
dengan penuh cinta tanpa sarat yang membuat perbedaan
(3)
(jauh sebelum masaku, masa ketika kau akan mengukir sejarah)
Kau terpaksa datang ke dunia ini tanpa keberuntungan yang menyertaimu
(berapa tahun kemudian yang entah kapan masa itu telah lewat)
Aku mengenalmu melalui senyum dan pelukan kasih sayang darimu
Saat itu pun aku tau, kau adalah …
(4)
(entah disana langit sedang berduka, atau surga lagi cerah menyambutmu)
Kau kini menjelma kenangan yang di bicarakan angin dengan pohon mangga
Kau kini menjelma cerita yang di katakan bougenvile kepada anggrek
Kau kini menjelma air mata yang tak sempat mengucapkan “selamat tinggal”
kepada pipi seorang anak yang menanti pulang untuk bertemu lagi
Kau kini telah pulang ke rumah
tempat seharusnya kau berada
Semoga bahagia dan tenang di alam sana
Leave a Reply